Sabtu, 17 Desember 2016

Benarkah Asam Pedas Bisa Pengaruhi Maag?


Maag atau yang disebut juga dengan tukak lambung merupakan salah satu penyakit yang sering diderita oleh banyak orang. Penyakit ini disebabkan oleh beberpa faktor, seperti pola makan yang tidak teratur, sering mengkonsumsi obat-obatan tertentu, minum-minuman beralkohol, stress, dan pola tidur yang tidak teratur. Meskti tergolong dalam jenis penyakit ringan, ternyata jika sudah terlalu parah dan dibiarkan, penyakit maag dapat menyebabkan kematian. Lalu apa hubungannya dengan asam pedas?
Menu Pondok Ale Ale
Menu Pondok Ale Ale
Seperti yang kita ketahui, masakan asam pedas adalah makanan khas Indonesia yang memiliki cita rasa asam dan pedas. Sehingga tidak heran jika banyak orang yang mengaitkannya dengan penyakit maag yang juga berarti penyakit asam lambung. Dalam kondisi normal, tubuh kita memerlukan kandungan asam dalam memproses makanan yang kita makan. Namun jika beberapa faktor yang sudah disebutkan di awal sering kita lakukan, maka produksi asam lambung dalam tubuh akan meningkat, sehingga dapat menyebabkan terjadinya maag.
Seorang dokter dibidang kesehatan menyebutkan bahwa belum ada bukti yang bisa mengungkapkan bahwa makan makanan pedas dapat memicu maag. Itu artinya dapat dikatakan bahwa masakan asam pedas aman bagi penderita asam lambung. Lalu kenapa saat makan makanan yang asam atau pedas dapat menyebabkan nyeri seperti gejala maag? Mari kita cari tahu alasannya.
Maag terjadi ketika kandungan asam lambung dalam tubuh kita tidak seimbang, sehingga asam lambung naik ke kerongkongan atau luka pada dinding lambung. Biasanya hal tersebut disebabkan oleh infeksi yang disebut dengan Helicobacter Pylori yang kemudian mengakibatkan nyeri pada ulu hati dan lambung. Nyeri yang sama juga dapat dirasakan jika seseorang sangat senang mengkonsumsi makanan pedas dalam jumlah yang cukup banyak.
Menu Pondok Ale Ale
Menu Pondok Ale Ale
Cabai atau cabe sebagai sumber rasa pedas memiliki kandungan zat bernama capsaicin. Zat itulah yang menimbulkan rasa pedas padai cabai. Zat tersebut mengaktifkan reseptor yang kemudian memberikan sinyal ke otak untuk menerjemahkan sensai rasa pedas. Tapi meski begitu, rasa pedas pada cabaik dikatakan tidak ada kaitannya dengan penyakit maag.
Jadi jika saat ini kamu sudah mengalami masalah asam lambung, kamu tidak perlu khawatir. Sebab saat ini penyakit tersebut sudah dapat diatasi dengan berbagai cara mudah. Salah satunya melalui cara alami yang tradisional. Selain menggunakan pengobatan tradisonal, mengonsumsi daging rendah lemak, sayuran hijau dan ikan ternyata juga dapat membantu mengurangi rasa sakit yang ditimbulkan oleh maag. 
Dari penjelasan yang sudah kita bahas, dapat kita simpulkan bahwa asam pedas tidak berbahaya bagi penderita maag. Jadi kita tidak perlu was-was makan asam pedas meski menderita maag. Meski begitu kita harus tetap berhati-hati. Semoga kita tetap sehat supaya bisa mencicipi berbagai macam kuliner Indonesia yang sayang untuk dilewati.

Menu Pondok Ale Ale
Menu Pondok Ale Ale
Mau mencoba ikan asam pedas yang tidak membuat sakit maag? silakan mampir ke Pondok Ale Ale sungguh menyenangkan. Lokasi santap yang luas dan bebas untuk memilih lokasi duduk yang nyaman membuat saya lebih leluasa. Silakan melakukan reservasi (0561) 740 789 atau datang langsung ke Jalan Putri Candramidi (Podomoro) no 10 pontianak atau bisa juga datang ke Pondok Ale Ale di A Yani Mega Mall Pontianak
Read More

Sabtu, 23 Juli 2016

Ayam Kremes di Ayam Kremes Solo

Saya tahunya ada dua cabang Ayam Kremes Solo di Pontianak ini. Kebetulan saya seringnya bertandang ke Ayam Kremes Solo yang berada di Jalan Sutan Syahrir Abdurahman. Biasanya pesanan saya tidak jauh dari paket ayam kremes bertabur kremesan gurih ditambah lalapan dan sambal. Jarang sekali memesan yang lain. Sedangkan untuk lokasi kedua berada dijalan Jawa. Beberapa kali lewat tapi dalam keadaan tidak beroperasi. Saya pikir awalnya sudah tutup namun suatu sore akhirnya kesampaian juga untuk mlipir kesini. Kebetulan buka dan sayapun “nemplok” kesini, Ayam Kremes Khas Solo Jalan Uray Bawadi/Jalan Jawa no 18.

Rumah beratap joglo dengan sekat dan dinding bambu terkesan “njawani” tidak lupa ornamen yang dipajang di deket pintu masuk. Sepeda ontel yang antik dipajang di atas pagar. Ada dua tipe menikmati makan disini, di balai-balai bambu sembari lesehan atau dimeja panjang dengan bangku kayu yang berat. Saya pilih opsi meja panjang. Hari beranjak sore dan lampu mulai dinyalakan, suasana menjadi temaram dengan lampu yang tidak terang. Tempatnya terkesan tua dan kusam. Kok jadi seram yak?

Pramusaji datang dan menyodorkan menu, beberapa menu jawa menghiasi tulisan disini. Timlo, Sup, Ayam Bakar Kremes dan Cumi goreng tepung dan ada menu barat yang asumsi saya sudah di buat lebih ‘njawani’ yaitu steak dengan tambahan taburan keju. Saya pesan semuanya ditambah dengan jus mangga. Sengaja memesan agak banyak karena beberapa teman juga akan datang menyusul untuk menikmati makan malam ini. Agak lama menunggu dan sepertinya agak keteteran karena ada beberapa menu yang agak lama bahkan terlewatkan dan perlu diingatkan beberapa kali.

Makanan datang dalam selang 20-30 menit. Cumi gorengnya seharga 13K terasa garing dan renyah serta sambalnya pedas menusuk lidah! Sedap sih sambalnya sayurannya juga banyak. Harganya terbilang murah. Sup sayurannya disajikan dengan kentang dan wortel serta bihun ditambah dengan potongan sosis. Rasanya gurih agak keasinan, saya tidak merasakan rasa spesial. Baru kali ini saya disajikan sup diatas piring. Sup ini memang affordable price hanya 9K lumayan sih tapi harus dinikmati dengan nasi panas. Ada lagi Timlo nya. Mungkin ingin mengadopsi kenikmatan solo untuk dipindahkan ke Pontianak. Timlo Solo tentu menggunakan sosis solo dan telur pindang, tambahan lainnya adalah hati ampela dan kentang serta wortel biasanya ada sambal kecap yang ditambahkan. Kaldu yang disiramkan diatas campuran ini.

Bagaimana dengan Timlo ala Pontianak, saya melihat hampir sama dengan sup sebelumnya hanya ada tambahan telur pindang dan potongan ati ampela tanpa sosis. 15k untuk porsi yang disajikan dalam piring ini. Lumayan buat sekedar iseng mencoba dan kemudian berlanjut dengan ayam bakar kremes seharga 19K satu paket bersama nasi, kremes gurih dan krispi plus sambel bajak cabe yang sedep! Ayamnya lembut berbumbu hingga merasuk ke daging. Saya tidak komplain dengan rasanya. Nikmat ditambah dengan cocolan cabe yang pedas memperkaya rasa. Apalagi dinikmati dengan kremesnya. Sedep maaak!

Beda lagi dengan steak ayam yang disajikan. Dada ayam digoreng dengan tepung kemudian disajikan dengan sayuran (buncis, wortel dan kentang goreng) yang ditumis sebentar lalu kemudian disiram dengan saus gurih yang cenderung manis (mungkinkah karena menghadirkan rasa ‘njawani’?). Harga dan rasa berbanding lurus, hanya 16K apalagi dengan taburan keju yang berlimpah ruah. Kalau masalah rasa memang agak melenceng dari steak kebanyakan tapi masalah harga? Sangat sesuai!


Memang ayam kremes solo terkenal untuk olahan ayamnya tapi untuk rasa makanan yang lain tidak dapat mengimbangi tapi untuk masalah harga, saya angkat jempol!. Tempatnya terlalu temaram, belum lagi bagian belakang didaerah deket toilet banyak tumpukan sampah dan tissue yang harus dibersihkan. Kesan kusam ini harus segera dijauhkan dari tempat makan. Ruang parkir yang luas dan nyaman. Nilai 7 dari 10 saya sematkan di tempat ini. Semoga saat saya datang kembali bisa berubah menjadi 9 dari 10. Selamat makan dan Salam Yumces!
Read More